Pernikahan, Nikmat Allah Bagi Para Hamba

   Kehidupan dunia tanpa kesenangan pasti terasa gersang. Karena itu, kebijaksanaan Allah memberi manusia kecenderungan terhadap kesenangan. Bila kita renungkan, kecenderungan tersebut mampu membebaskan manusia dari belenggu kenistaan, tentu saja kalau diarahkan pada sesuatu yang di ridhai Allah. Ini adalah tujuan utama, sebab semua itu hanya sebagai media untuk mencapai tujuan yang lebih mulia. Batang yang bagus tentu berasal dari akar yang bagus pula (kehidupan berumah tangga).

“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.” (QS.Ar-Rum:21)
(Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri ) Dulu perempuan dianggap sebagai binatang peliharaan  yang tidak punya derajat sama sekali. Ia bukan manusia yang diciptakan sebagai pasangan hidup. Karena itu, Allah berfirman: “…dan diantara tanda-tanda (kebesaran)-Nya Dia menciptakan pasangan-pandangan dari dirimu sendiri.” Perempuan itu juga manusia, bukan binatang dan bukan pula makhluk yang diciptakan untuk mengabdi kepada lelaki.

   Al-Qur’an bicara tentang petunjuk dan perasaan halus yang mampu menggetarkan segenap kekuatan batin, yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW sejak 14 abad yang lalu. Ia menetapkan bahwa perempuan merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT yang diciptakan dari belahan jiwa pasangannya, bukan dari jiwa yang lain. Ia diciptakan sebagai pasangan, bukan sebagai pelayan.
Demikian ini sesuai dengan firman-Nya, “Dan di antara tanda-tanda (kebesaran-Nya) Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri.”
   Allah menciptakan istri agar suami condong kepadanya, sebab cinta adalah soal hati, dan hanya dengannya manusia memperoleh kebahagiaan hidup di dunia. Lihat Al-Bahi Al-Khauli, Am-Mar’ah Baina Al-Bait wa al-Mujtama, hlm.37.

 “Dialah yang menciptakan kamu dari jiwa yang satu (Adam) dan daripadanya Dia menciptakan pasangannya, agar dia merasa senang kepadanya.” (QS.Al-A’raf:189)

  Melalui ayat di atas, Allah SWT meletakkan dasar-dasar kehidupan yang penuh perasaan dan kedamaian. Istri menjadi penyejuk hati suami setelah seharian berjuang mencari nafkah dan suami bersandar kepada kasih sayangnya saat letih mengurus pekerjaan. Seorang istri hendaknya selalu tampak gembira dan berwajah manis saat bersama suami atau saat mendengarkan perkataan suami dan bertutur kata dengan lembut agar bisa meringankan kepenatan suami.
   Seorang istri sebaiknya selalu berbagi rasa dengan suaminya, agar dia dapat melepas hasrat seksualnya dengan penuh cinta dan kasih sayang. Tujuannya agar hati suami terhindar dari perbuatan yang diharamkan, terjaga dari kehinaan dan pelampiasan nafsu amoral, lihat Mahmud Ibn Syarif, Al-Islam wa al-Hayat al-Jinsiyah, hlm21-22.


No comments:

Post a Comment

Alat Semprot
Logam Kuningan
"Kami telah siap melayani anda di Seluruh Indonesia"