Saya
kemukakan kepada para pembaca bahwa di buku biografi Umar Ibn Abdil Aziz yang ditulis oleh Ibu Al-Hakam dikisahkan: “…Sang putra
meminta agar ayahnya menikahkannya dan membayarkan mahar pernikahan itu dari
Baitul Maal. Pada saat itu, putra beliau telah memilih seorang perempuan
sebagai calonnya. Maka beliau marah dan segera menulis surat kepada sang putra,
‘Suratmu
telah kuterima. Engkau memintaku mengambil harta dari Baitul Maal untuk
memenuhi kebutuhan pernikahanmu, padahal putra-putra kaum Muhajirin juga banyak
yang belum menikah. Aku tak tahu mengapa hal ini kau tuliskan dalam suratmu
kepadaku?!’ Sang putra membalas surat ayahnya demikian, ‘Jika demikian
halnya, ananda kira kita masih punya sejumlah harta (yang diperoleh sebelum
sang ayah berkuasa). Juallah dengan harga yang pantas sebagai maharku.’..”
Khalifah sebenarnya tidak heran dengan
tuntutan putranya. Akan tetapi, beliau lebih mengutamakan pernikahan
pemuda-pemuda dari kaum Muhajirin. Kemudian Umar Ibn Abdil Aziz menulis surat
kepada bawahannya, “Laksanakalah hak orang-orang yang berutang.”
Mereka membalas surat beliau. “Kami menemukan
seorang lelaki (pengutang) yang punya tempat tinggal, pembantu, kuda dan
beberapa perabot rumah tangga di dalam rumahnya.” Beliau
membalas, “Seorang muslim memang harus punya tempat
tinggal untuk berteduh, pembantu untuk melayaninya, kuda untuk berjuang
menghadapi musuh dan perabot rumah untuk diri sendiri, istri dan anak-anaknya.
Namun , ia adalah seorang berutang. Maka dari itu, bayarkanlah semua utangnya
yang berkaitan dengan kebutuhan rumah tangga.”
Hal tersebut hendaknya dibicarakan
sebelumnya, yakni bahwa pemerintah punya tanggungan kepada seluruh rakyatnya
berupa jaminan sosial untuk istri, tempat tinggal dan pengadaan pembantu rumah
tangga.
Sesuai dengan topik bahasan, kita harus
menjaga diri dari hal-hal yang melanggar syariat dan memuliakan hasrat seks
sejauh perkawinan itu sesuai dengan syariat Islam. Dari kesimpulan pembahasan
di atas, saya melihat bahwa teori yang dikemukakan Freud itu adalah ajaran Yahudi yang menyimpang, yang intinya, “Seseorang harus
berani melakukan perbuatan nista demi mencegah terjadinya perbuatan nista yang
lebih besar, yang dapat membahayakan kesehatan.”
Seorang ilmuwan bernama Henry Miller berkata, “Cara terbaik untuk menjaga diri dari penyakit ialah dengan
mencegah hubungan seks pranikah, bagaimanapun caranya, selama cara itu memberi
manfaat kepada kita.”
Menggunakan segala kesempatan untuk
melakukan hubungan seks dapat menghancurkan kepribadian dan bisa menghilangkan
pilihan, yang kesemuanya dibangun dengan kemauan keras. Sebagaimana kita
ketahui, ada faktor-faktor yang dapat memperkokoh kepribadian kita. Di
antaranya kita harus lebih dulu memahami tabiat insting seks itu. Menahan diri
dari hasrat tersebut mula-mula memang sangat sulit. Namun, akan jadi mudah bila
kita mempersiapkan diri secara serius.
Seseorang yang mulai terbelenggu oleh hasrat
seks tidak akan menilai segala sesuatu, kecuali berdasarkan hasrat yang sama.
Oleh karena itu, sangat diragukan kemampuannya menjaga kesucian guna memadamkan
perasaan yang meracuni. Bahkan mungkin dia akan mencari tahu seluk-beluk
perempuan dan mengikuti tradisi masyarakat yang rusak, yang pada akhirnya akan
mendatangkan kebosanan dan kehampaan.
Barang siapa sanggup mengendalikan tuntutan
jasmaniahnya, perasaannya menjadi peka dan halus, cinta suci yang tumbuh dari
lubuk hatinya mendatangkan kebahagiaan, dan pikirannya menjadi jernih. Maka,
kehidupannya pun akan sarat dengan berbagai makna luhur.
Lucky Club Casino Site - South Africa Live Entertainment
ReplyDeleteLucky Club casino review - South Africa live entertainment. Sign up for luckyclub.live a welcome bonus worth up to C$500 and you'll receive a welcome bonus